Sabang adalah kota kelahiran ku, tempat di mana aku dilahirkan dan dibesarkan. Sabang merupakan salah satu tempat yang masih memiliki keindahan alam yang sangat nyaman, membuat hati terasa tenang saat berjalan-jalan di kota sabang. Banyak tempat-tempat wisata yang terdapat disabang yang masih memiliki khas alamnya. Dari zaman dulu hingga sekarang sabang masih sangat terkenal dengan transportasi lintas lautnya,
Dahulu banyak barang yang diekspor dari singapore ke sabang melalui transportasi laut, karena dahulunya sabang dikenal dengan pelabuhan bebas sabang, sangat banyak kapal-kapal besar berdatangan disabang. namun sayang sekarang seluruh barang tersebut sudah tidak diekspor lagi kesabang melainkan pindah ke batam. Tapi keindahan sabang hingga sekarang masih terus berkembang. Selain itu sabang juga merupakan kota kecil yang indah dengan struktur tanah berbukit-bukit sehingga warga setempat menyebut kota Sabang dengan dua nama yaitu kota bawah dan kota atas.
Dahulu banyak barang yang diekspor dari singapore ke sabang melalui transportasi laut, karena dahulunya sabang dikenal dengan pelabuhan bebas sabang, sangat banyak kapal-kapal besar berdatangan disabang. namun sayang sekarang seluruh barang tersebut sudah tidak diekspor lagi kesabang melainkan pindah ke batam. Tapi keindahan sabang hingga sekarang masih terus berkembang. Selain itu sabang juga merupakan kota kecil yang indah dengan struktur tanah berbukit-bukit sehingga warga setempat menyebut kota Sabang dengan dua nama yaitu kota bawah dan kota atas.
Sabang merupakan kota yang terletak di Pulau Weh dan merupakan pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Sabang memiliki luas 156,3 kilometer persegi dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut. Karena terletak di Pulau Weh banyak orang yang menyebut Pulau Weh sebagai Pulau Sabang. Pulau Weh sendiri merupakan pulau utama dan terbesar yang terpisahkan dari daratan Aceh oleh Selat Benggala.
Sabang terdiri dari lima pulau besar dan kecil, yakni Pulau Weh sebagai pulau terbesar, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako, dan Pulau Rondo. Jumlah penduduknya sekitar 26.000 jiwa. Sabang terbagi ke dalam dua kecamatan dan 72 desa. Topografinya meliputi dataran rendah, tanah bergelombang, berbukit dan bergunung, serta batu-batuan di sepanjang pantai.
Pesona Sabang menawarkan keelokan garis pantai yang indah, air laut nan biru dan bersih serta pepohonan nan hijau. Akan tetapi, bukan wisata bahari saja dapat ditemukan di Sabang. Ada gunung, danau, pantai, laut, serta hutannya yang masih alami dan terjaga menunggu untuk dikunjungi.
Dari waktu ke waktu sabang terus berkembang hingga sampai sekarang terdapat banyak sekali tempat wisata yang diolah sehingga menjadi sangat menarik untuk di kunjungi. Sangat beraneka ragam tempat wisata yang terdapat di sabang. Sabang juga menawarkan surga bagi para penyelam. Di sini Anda dapat menikmati alam bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya.
- Sejarah Sabang
Pada masa Kerajaan Aceh, wilayah Pulau Weh sendiri merupakan tempat pengusiran atau dipindahkan ”geupeuweh” bagi seseorang yang dikenakan hukuman berat dari kerajaan. Sebutan geupeuweh kemudian dilekatkan kepada nama pulau ini dan beriring dengan waktu kemudian pelafalannya menyingkat menjadi Weh dan diartikan sebagai pulau yang terpisah.
Kata "sabang" berasal dari bahasa Aceh yaitu "saban" yang berarti sama hak dan kedudukan dalam segala hal. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan Sabang yang dulunya banyak didatangi pendatang dari luar untuk membuka kebun atau usaha lainnya.
Pendatang yang mengunjungi kota sabang berasal dari berbagai daerah dengan budaya yang berbeda, baik sikap, nilai, maupun adat istiadatnya. Lambat laun terjadi asimilasi dimana beragam perbedaan tersebut akhirnya memudar dan kedudukan mereka menjadi sama. Istilah saban ini telah lama melekat kepada Pulau Weh yang kemudian perlahan berubah penyebutannya menjadi "Sabang".
Sabang merupakan satu-satunya daerah Kerajaan Aceh yang bisa dikuasai penuh oleh Pemerintah Hindia Belanda. Sejak tahun 1881, Sabang ditetapkan sebagai pelabuhan alam yang disebut Kolen Station.
Pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun berbagai sarana dan prasarana. Terutama setelah tahun 1887 saat Sabang Haven memperoleh kewenangan untuk membangun sarana penunjang pelabuhan. Tahun 1895, Sabang menjadi daerah pelabuhan bebas Vrij Haven yang dikelola Sabang Maatschaappij (Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station). Saat itu nama Sabang semakin populer di Nusantara maupun internasional sebagai pelabuhan sirkulasi perdagangan internasional.
Perang Dunia II telah menghancurkan Sabang, hingga tahun 1942 diduduki Jepang dan menjadikannya sebagai basis maritim Angkatan Laut Jepang. Belum selesai perbaikan akibat perang, kerusakan fisik pulau ini semakin parah setelah Pasukan Sekutu membombardirnya sehingga membuat Sabang pun ditutup.
Setelah masa kemerdekaan barulah Sabang ditetapkan sebagai pusat Pertahanan Angkatan Laut Republik Indonesia Serikat (RIS) dan semua aset Pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli Pemerintah Indonesia. Tahun 1965 dibentuk pemerintahan Kotapraja Sabang dan dirintis upaya untuk membuka kembali Sabang Pelabuhan Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas. Upaya ini baru resmi dikukuhkan tahun 2000.
Aktifitas Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang pun mulai berdenyut dengan masuknya barang-barang dari luar negeri ke Kawasan Sabang. Akan tetapi, tahun 2004 Sabang kembali terhenti karena pemerintah pusat menetapkan status darurat militer bagi Aceh.
Pasca perjanjian damai antara Pemerintah RI dan GAM pada 15 Agustus 2005, Sabang kembali ramai. Pelabuhan Bebas Sabang kembali dibuka untuk mempecepat pembangunan ekonomi Aceh melalui hubungan ekonomi dengan luar negeri. Selain itu, beragam destinasi bahari dan keunikan budaya Aceh pun kembali diperkenalkan agar wisatawan berdatangan menikmati pesona keindahan pulau paling barat di Indonesia ini.
Pada tahun 2006 sabang terus dikembangkan dengan adanya usaha untuk melakukan proyek-proyek pembangunan Dermaga Sabang, yang bertujuan untuk menarik pendatang dari luar untuk datang di sabang selain itu juga dapat menambah pemasukan untuk rakyat sabang. Berbagai upaya pun dilakukan hingga semakin besarnya pembangunan Dermaga dikota sabang
Hingga saat itu sabang alhamdulilah terus berkembang, pendatang dari segala penjuru pun mulai berdatangan dari yang berkewarganegaraan indonesia hingga yang berkewarganegaraan asing. mereka semua datang untuk menikmati kota sabang. Namun ada juga sebagian dari warga negara asing yang menanam modal untuk pembangunan tempat wisata sabang hingga semakin menarik untuk di kunjungi..
Ayo kunjungi kota indahku, Kota Sabang:):)
Semoga isi dari halaman ini bermanfaat yaa buat pengunjung,,,
Lihat juga info menarik lainnya mengenai kesehatan, seputar wisata, dan lain-lain pada merlinda-agnessia.blogspot.com
Lihat juga info menarik lainnya mengenai kesehatan, seputar wisata, dan lain-lain pada merlinda-agnessia.blogspot.com
Wow, keren juga ya, ternyata di sabang ada dermaga gede :o
BalasHapusSaya sudah masuk bulan ketiga tinggal di Sabang. Sangat nyaman berada di kota yang jauh dari polusi dan kemacetan
BalasHapus